Sinopsis film Free Guy bercerita tentang Guy (Ryan Reynolds), seorang teller bank yang hidupnya sebagai NPC alias Non-Player Character, dalam game komputer. Sebagai NPC, hidupnya dikendalikan kode komputer, bukan manusia. Dia hidup dalam game Free City. Sayangnya, game ini segera ditutup dan Guy yang sadar bahwa dirinya adalah AI, dia justru melawan sang pencipta game, Antwan (Taika Waititi) dengan dibantu karakter player lain.
Film ini awalnya dijadwalkan rilis pada 3 Juli 2020, tetapi ditunda hingga 11 Desember 2020 karena pandemi COVID-19. Lalu, pada 5 November 2020, film ini ditunda tanpa batas waktu, sebelum dijadwal ulang menjadi 21 Mei 2021. Di Amerika Serikat, film ini tayang pada 13 Agustus, sementara di Indonesia tayang mulai 20 Oktober 2021 di bioskop.
Menariknya, Ryan Reynolds sudah mengabarkan rencana pembuatan sekuel Free Guy. Hal itu diumumkan setelah film ini menikmati akhir pekan pembukaannya yang sukses di Amerika Serikat dengan mengantongi 26 juta dolar AS atau sekitar Rp374 miliar.
Review Film Free Guy Via Dok. 20th Century Studios
Premis Free Guy sering dibandingkan dengan The Truman Show (1998) dan tidak sulit untuk memahami alasannya, karena memang benar-benar mirip. Keduanya sama-sama mengisahkan kehidupan seorang pria yang hidup dalam kehidupan yang direkayasa. Jika Guy dalam game Free City, Truman dalam cara reality show melalui TV.
Lalu, kisah Guy makin berkembang menjadi seorang karakter video game yang harus menyelamatkan dunianya dari malapetaka. Hal ini juga mengingatkan kita dengan film animasi Wreck-It Ralph (2012).
Matt Lieberman dan Zak Penn yang menulis skenario untuk Free Guy benar-benar bikin kejutan. Pengembangan karakter tak hanya berpusat pada si tokoh utama saja, para pendukungnya bahkan memberikan kesan tersendiri. Treatment ini seperti yang dilakukan Penn dalam film Ready Player One (2018).
Shawn Levy yang menyutradarai film ini juga melakukan hal yang luar biasa. Ini juga menjadi film pertama Levy yang difilmkan dengan Panavision (lensa anamorphic). Dari pertengahan babak pertama hingga babak ketiga, mereka benar-benar niat memberikan kita film aksi yang luar biasa. Lihat saja, sejak trailernya rilis, kita tahu bahwa film ini memiliki elemen game yang mirip dengan Grand Theft Auto dan Fortnite.
Kota fiksi Free City didasarkan pada Liberty City dari Grand Theft Auto III (2001) dan Grand Theft Auto IV (2008). Terasa familier? Yap, Liberty City ternyata memang terinspirasi oleh keindahan New York City dalam kehidupan nyata.
Representasi gamer di Free Guy ditampilkan berdasarkan riset mendalam. Kita bisa melihat perilaku gamer yang aneh-aneh, seperti kelakuan karakter maupun NPC yang adu jotos, tembak, bahkan nabrak sembarangan.
Film ini jadi salah satu dampak dari esports yang mendunia berkat Call of Duty, Fortnite, Apex Legends, dan sebagainya. Ia juga menginspirasi budaya populer lain, termasuk audio visual. Sebelum Free Guy, ada acara lain yang juga mendorong perubahan sosial ini, antara lain serial Mythic Quest dan film Ready Player One.
No comments:
Post a Comment